Jatuh Cinta. Mengapa harus
ada kata jatuh didalamnya?
Setiap kita
membicarakan mengenai cinta dan jatuh cinta, takkan pernah ada habisnya. Selalu
timbul polemik-polemik yang menimbulkan makna-makna tak terdefinisi dan sulit
untuk dipahami oleh logika maupun hati.
Cinta datang seketika,
tak pernah ada kata persiapan dan aba-aba, ia menghampiri dan saling
mempertemukan. Hingga bisa saja pada akhirnya tanpa keinginan yang ada, kita
menjadi korban dari sebuah peristiwa sakit tapi menimbulkan efek manis yang dramatik.
Bohong kalau kamu belum
pernah jatuh cinta, atau saat ini sedang mengalami jatuh cinta. Kita sering
lupa mengapa kita jatuh dan mencinta, dimana terjadinya, dan dugaan-dugaan rancu
apakah benar ini cinta apa hanya kekaguman semata.
Masalah yang ada ialah
ketika cinta itu memaksa merasuki sebuah hati yang telah saling memiliki dan
dimiliki. Inilah kendala terbesar dari sebuah kata jatuh cinta, jatuh cinta
akan benar-benar menjadi cinta yang jatuh dan menghasilkan sakit yang amat
teramat “aduh”.
Rasa berlebihan dari
semua itu ialah ketika hatimu ingin berteriak-teriak mendeklarasikan bahwa kamu
sedang jatuh cinta, tak peduli resiko dan sakit yang akan timbul atau dihadapi
dikemudian hari. Munculah sebuah ketakutan bahwa kita sedang jatuh cinta sendirian.
Jatuh cinta sendirian
tidak mudah, hati harus benar-benar mampu kau ajak berkompromi. Hati yang
terkadang justru menikmati skema-skema jatuh cinta sendirian. Hati justru malah
seakan tak mampu keluar dalam zona jebakan yang terbilang nyaman yang tanpa
disadari hal tersebut membuat runyam kemudian bermertamorfasa menjadi sakit yang
amat dalam.
Kita akan dihadapi
dengan sebuah pilihan yang membuat kita terdiam, kita akan dipaksa memilih
pilihan yang sama-sama mencekam agar kita keluar dari zona yang runyam. Kalau
sudah begini, siapa yang mau disalahkan, apakah hati? Hati sebenarnya tahu
bahwa yang ia pilih adalah pilu, namun dengan sepenuh hati tetap bertahan walau
dengan beribu kepayahan.
Postingan setelah
kalimat ini adalah sebuah tulisan yang banyak ku kutip dari Nadhiraarini yang
sangat baik untuk dibagikan di postingan ini.
Realita Jatuh Cinta
adalah semua hal yang terjadi biasa saja terasa menjadi berlebihan dan
seolah-olah menghubungkan antara kita dan dia. Realita yangs sebenarnya adalah kita balik, kita tak menaruh apa-apa dengannya. Ternyata tidak ada
hal yang perlu di lebih-lebihkan. Semua ternyata biasa saja.
Setan itu maha dasyat
godaannya. Ia akan berbuat apa saja demi menjerumuskan keimananmu demi sebuah
nafsu. Jatuh cinta sendiri merupakan cobaan bagi yang belum menikah, khususnya
wanita. Karena wanita itu dilamar, bukan melamar. Terlebih jika cinta masih
menepuk angin, belum bertepuk tangan, masih cinta satu arah.
Biarlah Allah yang
menjawab dan memilihkan jalannya. Biarlah Allah yang menghilangkan perasaan
yang sedang mendera dan terbilang salah.
Menurutku, tulisannya memang benar-benar mendalam. Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih. Sama dengan kau suka makan gulai kepal ikan, bedanya kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting. kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja didiamkan, maka gumpal cinta itu juga akan cepat layu seperti saat kau bosan makan Gulai kepala ikan.
Kemudian, Tulisannya di
balas oleh ayahnya yang juga sangat baik jika saya bagikan di postingan ini.
Annakku, walaupun kita sedang jatuh cinta, jangan memilih berpacaran. Mintalah
pada Allah untuk diberika jodoh yang terbaik. Sebab, wanita yang hebat itu akan
menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yang tepat
untuknya.
Ingatlah bahwa rencana
Allah adalah rencana yang terbaik dibadingkan rencana terbaik seluruh penduduk
bumi sekalipun. Agar diberi pangeran terbaik, tugas kita hanya memantaskan diri
dan minta kepada Allah.
Walau jatuh cinta,
jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu. Boleh jadi menurut Allah itu bukanlah
pangeran yang tepat. Tetapi, tetaplah berserah pada Allah, serahkan hatimu pada-NYA. Maka, biarlah pangeran itu datang dengan cara
dan waktu yang tepat. Bukti kalau kita wanita
yang hebat ialah kemampuan kita mengingat Allah sangat besar ketimbang pria
itu.
Kemudian di akhir
tulisannya yang menyentuh, ia mengatakan bahwa :
lelaki yang baik dan cocok untuk
seorang wanita yang baik ialah yang berani datang menemui ayahnya dan
melamarnya. Bukan yang pandai memainkan perasaan. Percuma bila ada lelaki yang
mencintaimu, tetapi tidak tak punya nyali bertemu walimu.
Maka, ingatlah!
Biasakanlah ini dimanapun dan kapanpun. Selalu Allah dulu, Allah lagi dan Allah
terus. Maka, mudah saja bahwa Allah akan mendamaikan jalan hidupmu.
Bagaimana? Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar